KBRN, Yogyakarta : Beberapa bulan terakhir seringkali muncul pemberitaan mengenai penambahan klaster baru covid-19 yang berasal dari pedagang pasar tradisional, pedagang kaki lima maupun pengusaha kuliner.
Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Nurcahyo Nugroho menilai, kondisi tersebut berdampak besar pada menurunnya daya beli masyarakat. Pedagang harus lebih waspada dalam melakukan transaksi di pasar tradisional dan kuliner.
"Kondisi itu tentunya cukup berpengaruh pada terhambatnya perputaran roda ekonomi di Kota Yogyakarta," katanya, di Yogyakarta Sabtu (27/2/2021).
Di sisi lain, pemberian vaksinasi tahap kedua yang akan menyasar pelayan publik, dengan prioritas pedagang pasar tradisional dan pelaku usaha di kawasan Malioboro, Senin (1/3/2021) menjadi angin segar untuk perekonomian Kota Yogyakarta.
"Saya sangat mendukung upaya pemerintah kota untuk menjadikan pedagang pasar dan pelaku usaha di kawasan malioboro sebagai prioritas vaksinasi covid," jelasnya.
Ia menegaskan, prioritas vaksinasi covid terhadap pedagang pasar dan pelaku ekonomi di kawasan Malioboro merupakan sebuah kebijakan solutif yang perlu didukung sekuat tenaga. Karena selain dapat menurunkan angka positif covid juga merupakan upaya untuk membangun kepercayaan masyarakat untuk kembali berbelanja di pasar tradisional dan kawasan Malioboro.
"Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan tentunya,“ imbuhnya.
Nurcahyo Nugroho juga menyampaikan, bahwa proses vaksinasi diharapkan dapat berjalan dengan baik karena akan melibatkan sekitar 17.000 pedagang yang tersebar di 30 pasar tradisional, termasuk juga 12.000 pelaku ekonomi yang yang berada di Kawasan Malioboro. (ian/yyw).
0 Komentar