KBRN, Tanjungpinnag ; Tingginya mobilitas masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat ini perlu diwaspadai dan dibutuhkan upaya dan langkah-langkah antisipasi oleh pemerintah.
“Kepri saat ini relatif aman, namun bukan berarti tidak berkemungkinan tidak terjadi peningkatan kasus covid-19 di Kepri. Bahkan Menteri kesehatan RI memprediksi akan terjadi peningkatan kasus di seluruh daerah di Indonesia pada akhir juli. Hal ini perlu diantisipasi.” Ujar Rudi Chua Anggota DPRD Kepri, Rabu (06/07/2022).
Meningkatnya kasus disingapura yang mencapai 13 ribu kasus dan indonesia sendiri saat ini 2 ribu 5 ratus kasus. Bahkan menteri kesehatan juga memprediksi akan terjadi peningkatan yang signifikan di akhir bulan juli 2022. Hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah agar tidak terjadi gelombang ketika covid-19 di kepri.
Selain itu mobilitas masyarakat yang tinggi juga perlu diwaspadai dengan dijadikannya daerah kepri sebagai tempat transit masyarakat seluruh indonesia untuk pergi ke Singapura.
“Kami mendapat laporan bahwa mahalnya tiket dari jakarta, medan, surabaya ke singapura dan provinsi lainnya mahal. Menyebabkan masyarakat daerah lain tersebut transit melalui bandara batam dan Tanjungpinang, baru ke Singapura karena harga tiketnya yang murah. Seperti kita ketahui bahwa daerah jakarta dan sekitarnya kasus covidnya meningkat tajam.” Ucapnya.
“Dan sebaliknya jika mereka kembali juga transit dari Singapura ke Batam dan Tanjungpinang baru kembali ke daeranya masing-masing.” Tukasnya.
Hal ini juga berpotensi meningkatkan kasus covid 19 di Kepri terutama Batam. Jangan sampai Batam menjadi tempat transit dan kemudian kasusnya nanti tinggi.
Meski begitu yang menjadai masalah di Kepri tinggkat booster baru 46 persen dan masih ada 54 orang yang belum tercover. Hal ini tetunya perlu upaya dan langkah –langkah antisipasi dari pemerintah agar kasus covid di kepri tidak meningkat.
0 Komentar