KBRN Sukoharjo : Belasan jurnalis atau wartawan yang bertugas di Kabupaten Sukoharjo mulai menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 di Rumah sakit Nirmalasuri, Kamis (26/02/2021).
Penyuntikan vaksin pertama kepada jurnalis dilakukan bersama petugas Satpol PP Pemkab Sukoharjo.
Dari Sebanyak 15 wartawan yang menjalani vaksinasi terdapat satu wartawan yakni Sunardi Nasution yang gagal divaksin lantaran saat menjalani screening tensi darahnya tinggi.
“Sebenarnya petugas Vaksin sudah memberikan toleransi relaksasi selama hampir 2 jam. Namun tensi darah tetap tidak beranjak turun, sehingga terpaksa gagal menjalani vaksin,” ungkap Sunardi Nasution yang reporter TATV itu.
Sementara itu salah satu wartawan Solopos Boni Wicaksono mengaku bersyukur dapat menjalani vaksin Covid 19. Hal itu dapat menambah keyakinan saat melakukan peliputan mengingat tugas seorang wartawan sering berinteraksi langsung dengan nara sumber.
“ Ya, vaksin ini khan untuk melindungi pelayan public termasuk kami dari media juga bagian dari pelayaan public, sehingga dengan vaksin akan menjadikan kami lebih tenang saat melakukan peliputan,” ujar Boni
Wakil Direktur Keuangan dan Adminitrasi Rumah Sakit Nirmalasuri Sukoharjo Adib Rasyadi mengatakan jika keterlibatan untuk penanganan vaksinasi merupakan yang kali kedua.
Sebelumnya vaksinasi dilakukan ke beberapa tenaga kesehatan nakes untuk tahap pertama.
Seperti halnya di lokasi vaksinasi pihaknya juga menyiapkan beberapa sarana sesuai dengan SOP termasuk menyedikan ruang tunggu dengan jarak yang sudah diatur.
“ Sesuai dengan SOP vaksinasi juga kami lakukan sesuai arahan dari DKK. Begitu juga pasca vaksin juga harus menunggu 30 menit untuk memantau reaksi dari yang divaksin,” ungkap Adib Rosyadi.
Kepala DKK Pemkab Sukoharjo dokter Yunia Wahdiyati mengatakan, selain wartawan dan Satpol PP yang menjalani vaksin di RS Nilmalasuri, vaksin juga berlangsung di RSUD Ir Sukarno Sukoharjo.
“Untuk yang di RSUD Sukoharjo vaksin kami berikan kepada asisten pemerintahan, kabag, PKK, BPJS, anggota DPRD dan Staf, kepala OPD dan tokoh agama,” ujarnya. (Edwi).
0 Komentar