KBRN, Magelang: Sebanyak 81 orang pengungsi Gunung Merapi asal Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang memilih pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Meskipun, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terus meningkat.
“Ke-81 orang tersebut berasal dari Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong dan Karanganyar. Mereka pulang ke rumahnya masing-masing atas dasar kemauan sendiri, sejak Jumat (15/1/2021) kemarin,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto.
Edy mengatakan, kepulangan para pengungsi asal Desa Ngargomulyo tersebut merupakan kepulangan untuk kedua kalinya. Sebelumnya, pada 1 Desember lalu mereka juga telah pulang, setelah hampir satu bulan sejak 6 November lalu mengungsi di beberapa titik di Tempat Evakuasi Akhir ( TEA) Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
Ia menjelaskan, setelah pulang pada 1 Desember, mereka kembali diungsikan ke TEA Tamanagung pada 3 Januari kemarin, seiring menigkatkan vulkanik Merapi.“Salah satu alasan mereka pulang ke rumah dari pengungsian, karena merasa jenuh di pengungsian,” katanya.
Edy menambahkan, dengan kembalinya 81 warga Desa Ngargomulyo tersebut, kini jumlah pengungsi Gunung Merapi dari wilayah Kecamatan Dukun tersebut, kini tersisa 497 orang yang menempati sejumlah TEA.
Para pengungsi yang masih menempati tiga titik TEA yang merupakan sister village atau desa penyangga bencana Merapi. Yakni di TEA Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan 265 orang dari Dusun Babadani dan 73 orang dari Dusun Babadan II di TEA Desa Mertoyudan, Kevamatan Mertoyudan.
Kemudian, 38 orang warga Dusun Banaran dan Dusun Gondangrejo, Desa Keningar yang menempati TEA Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid . Dan 121 orang asal Dusun Trono, Dusun Pugeran, dan Dusun Trayem Desa Krinjing yang menempati TEA Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.
Edy menjelaskan, semua pengungsi Gunung Merapi tersebut merupakan kelompok rentan yakni para lansia, anak-anak, ibu hamil, balita dan penyandang disabilitas. (Dyas)
0 Komentar