KBRN, Purwokerto : Di Indonesia, program vaksin ketiga atau booster vaksin Covid-19 sudah dimulai sejak 12 Januari 2022 dengan prioritas tenaga kesehatan, masyarakat lanjut usia dan kelompok rentan. Pantauan RRI Senin ( 24/1/2022 ) di kampus UIN Sauizu Purwokerto sejumlah mahasiswa di sana mengungkapkan, rata rata kalangan mahasiswa mendukung pemberian vaksin dosis ketiga yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah.
Salah seorang mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto, Maya menuturkan , adanya vaksin ketiga atau vaksin booster di Indonesia merupakan hal baik. Namun menurutnya pemberian vaksin 1 dan 2 harus diselesaikan terlebih dahulu karena mungkin masih banyak masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di pedesaan belum melaksanakan vaksin dosis 1 atau 2.
“Untuk masyarakat biasa lebih baik vaksin 1 dan 2 diselesaikan terlebih dahulu apalagi yang tinggal di kampung, saya yakin masih banyak masyarakat pedesaan yang belum melakukan vaksin karena mereka takut dengan adanya vaksin. Jadi, lebih baik pemerintah memaksimalkan sosialisasi vaksin dosis 1 dan 2 terlebih dahulu, jikalau sudah dimaksimalkan vaksin dosis 1 dan 2, ya silahkan melaksanakan vaksin ketiga”, ungkap Maya.
Pemberian vaksin ketiga yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat dari paparan Covid-19 yang terus bermutasi. Vaksin dosis ketiga ini pun akan diberikan kepada masyarakat sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku yaitu calon penerima sudah menerima vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan sebelumnya.
Senada dengan itu, Muhammad Ilham Mualimi, alumni jurusan Manajemen Dakwah UIN SAIZU Purwokerto juga mengatakan pemberian vaksin ketiga merupakan hal bagus. Apalagi dengan berkembangnya varian Omicron, vaksin booster merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan virus corona.
“Cukup bagus. Apalagi ada perkembangan lagi melalui Omicron, jadi salah satu bentuk upaya pemerintah ya melalui vaksin booster tersebut. Maka kita sebagai mahasiswa tentunya juga harus mendukung apa yang dilakukan pemerintah”, jelas Ilham. (Khodijatul Ifroh/ IND )
0 Komentar