KBRN, Padang : Dunia prostitusi dewasa ini seringkali menyeret anak-anak di bawah umur. Tidak sedikit generasi penerus bangsa yang kehilangan masa depan karena terperangkap dalam dunia hitam tersebut. Perlu peran keluarga dan lingkungan untuk merangkul anak-anak tersebut, menjalani kehidupan normal jauh dari berbagai risiko, sebagaimana pernyataan yang disampaikan Ketua LKAAM Sumatera Barat, Fauzi Bahar kepada RRI, Jumat, (21/01/2022).
Menurut Fauzi Bahar, harus ada ketegasan pemimpin di negeri ini, sebut saja walikota dalam membenahi moral anak bangsa yang kian terkikis berbagai pengaruh dan hal itu tidak dilakukan dalam bentuk imbauan saja.
"Tidak cukup dengan imbauan, mestinya ada langkah nyata walikota atau pun bupati menindaklanjuti kondisi tersebut. Harus didukung keseriusan semua pihak dan tidak dilakukan setengah-setengah," ujarny.
Kehidupan masyarakat di Minangkabau menjunjung tinggi nilai-nilai Adat Basandi Sara’, Sara’ Basandi Kitabullah dan jika dihadapkan dengan realita sekarang ini, sungguh hal yang bertolak belakang dan jika dibiarkan akan menciderai nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi masyarakat di negeri yang beradat ini.
LKAAM Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Fauzi Bahar secara bertahap akan melakukan pembenahan melalui koordinasi dengan berbagai elemen terkait. Menurut Fauzi Bahar, hal itu tidak bisa dibiarkan. Perlu menurutnya pembekalan nilai agama karena jika hati dan jiwa seseorang sudah diisi dengan pendidikan agama, kecil kemungkinan srigala atau hewan buas lainnya akan menerkam dirinya.
Secara perlahan, LKAAM Sumatera Barat pun akan masuk ke lingkungan sekolah melalui dinas pendidikan dan diharapkan ke depannya prostitusi tidak lagi memeiliki peluang menyeret anak-anak di bawah umur yang putus sekolah dan parahnya terabaikan dari lingkup pengawasan keluarga serta lingkungan di sekitarnya.
0 Komentar