Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia - PHRI Sumatera Barat merespon positif upaya pemerintah memutus rantai penularan Covid-19 dengan cara melakukan test swab kepada karyawan dan pemilik restoran di daerah ini. Dalam perbincangannya dengan RRI, Sabtu, (28/11/2020), Ketua PHRI Sumatera Barat, Maulana Yusran menegaskan, upaya tersebut harus didukung semua pihak termasuk rumah makan di daerah dengan catatan, dalam pelaksanaan tes tersebut tidak membebani pelaku usaha dari segi apa pun. Untuk saat ini, hampir semua sektor usaha kuliner di daerah yang tergerus pandemi Covid-19 sehingga hal yang berlebihaan jika pemerintah masih memberlakukan aturan yang membebani pelaku usaha di daerah.
"Tidak ada masalah, karena testing harus dilakukan sebanyak-banyaknya. Selama tidak membebani dunia usaha, tidak masalah karena biaya yang dikeluarkan untuk itu tidaklah murah,"ungkapnya.
Menyoal tentang penggunaan istilah klaster untuk area kantor, rumah makan, restoran dan lainnya menurut Maulana harus didudukkan dan tidak boleh dipergunakan sembarangan. Sejumlah tempat yang diperkirakan sebagai klaster baru penularan Covid-19 menurut Maulana sangat tidak tepat.
Kantor, rumah makan, restoran dan pasar adalah tempat persinggahan sementara orang-orang. Kalau pun terjadi pergerakan orang, tidak dalam suasana berkelanjutan, sifatnya hanya pada waktu tertentu. Pemerintah atau petugas di lapangan jelas Maulana Yusran tidak bisa menilai sepenuhnya penyebaran virus terjadi pada tempat - tempat persinggahan sementara dimaksud karena penularan virus berkemungkinan bisa terjadi di tempat lain.
Hal yang juga perlu menjadi perhatian semua pihak adalah pentingnya menjaga privasi untuk hal-hal yang bersifat rentan dan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi keberlangsungan usaha, terlebih untuk sektor usaha kuliner. Pemerintah harusnya memegang komitmen untuk bersama menerapkan protokol kesehatan dengan tidak mematikan atau melumpuhkan usaha yang yang bertumpu pada pergerakan orang datang ke suatu tempat, restoran salah satunya. Jika hal demikian diabaikan, dampaknya dinilai vatal terhadap tumbuh kembang perekonomian yang selama ini ditopang oleh geliat aktifitas pariwisata di daerah.
0 Komentar