KBRN, Padang : Petang merona, meniti jingga di kejauhan. Dendang saluang atau seruling khas Minangkabau seolah menggelitik rindu orang rantau untuk melukis jejak di hamparan riak. Ketinggian bukit mempertajam pesona cantik Danau Maninjau yang terletak di Kabupaten Agam yang ketika itu masih diselimuti kabut tipis.
Dendang saluang bergema di pusaran pandemi, menyentak ingatan wisatawan singgah sejenak , bernostalgia mengukir jejak. Pandemi memang telah menggerus ingatan orang untuk berwisata. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena protokol kesehatan menjadi benteng perlindungan diri, berwisata di musim pandemi, sebagaimana ungkapan Bella, pengunjung wisata yang sore itu asik berselfi bersama kelauarga.
"Pesona cantik Danau Maninjau yang berkolaborasi dengan destinasi wisata yang juga dipadu dengan budaya lokal menjadikan tempat ini luar biasa dan tiada duanya.Saya betah di sini dan tempat ini anugrah Tuhan yang mesti dijaga agar tidak ternoda oleh tangan manusia," tutur gadis berkulit sawo matang itu.
Bagi mereka yang hobi berwisata dalam hitungan waktu yang cukup panjang, tidak jauh dari Danau Maninjau tepatnya di ketinggian Kelok 44 terdapat destinasi wisata yang secara utuh menampilkan lekuk Danau Maninjau dari ketinggian. Hunian wisata legendaris yang didirikan tahun 1975 ini tetap berkiprah meski di masa pandemi. Dendang saluang khas Ranah Minang menyambut kedatangan wisatawan yang langsung dijamu ragam atraksi seni bernuansa budaya, salah satunya kesenian Saluang Ranah Minang
Pandemi Covid-19 nyatanya tidak mematikan kreasi insan pariwisata bertahan menyajikan pelayanan wisata terbaiknya dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang pemerintah terapkan jauh hari. Kepada RRI, GM Parkside Nuansa Maninjau Resort Heri Denai, Jumat, (20/11/2020). menuturkan, pariwisata adalah sektor paotensial yang tidak boleh mati, kalau pun tergerus harus ada upaya nyata untuk membangkitkannya.
" Beragam upaya menepis pandemi, salah satunya dengan mengkolaborasikan wisata alam dengan seni budaya lokal. Pemandangan dan kesejukan alam Danau Maninjau nan eksotis dipadu dengan geliat budaya tradisional, sehingga menimbulkan kesan komplit berwisata di Ranah Minang,"ungkap Heri Denai.
Insan pariwisata tidak boleh larut oleh keadaan, geliat pariwisata daerah harus dihidupkan, salah satunya dengan menciptakan suasana berwisata yang kompilt, nyaman dan bebas penularan Covid-10, sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Novrial.
"Berbagai upaya dilakukan untuk menarik perhatian wisatawan lokal, salah satunya pegelaran event daerah yang dilaksanakan Agustus lalu, kerjasama dengan pemkab setempat. Alhasil, event tersebut ibarat setitik air pelepas dahaga. Masyarakat yang selama ini mulai meraskaan kejenuhan berkurung di rumah berbulan-bulan seakan mendapat peluang untuk bisa sejenak menikmati pesona indah alam sekitar," jelas Novrial, Kamis, (19/11/2020).
Ibarat orang berusaha, industry pariwisata yang dilanda demam Corona ini pun tidak pernah berhenti berinovasi. Untuk saat ini, hotel-hotel di Sumatera Barat melakukan terobosan demi mempertahankan geliat wisata yang jika tidak ditumbuhkan akan mati seiring Corona. Dalam kenyataannya, pariwisata tidak berjalan sendiri, saling gandeng, saling rangkul dengan komponen lainnya, salah satunya kehadiran seni budaya yang senantiasa memberi warna dan makna.
0 Komentar