KBRN, Padang : Kepolsisian daerah Sumatera Barat memastikan kesiapan satuannya di berbagai daerah jelang penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Jika menilik pengalaman sebelumnya, sebut saja keributan dan peristiwa pembakaran yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan hingga diperlukan pemetaan potensi konflik yang berdampak terhadap gangguan kamtibmas, sebagaimana ditegaskan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Toni Harmanto ditemui RRI di ruangannya, Kamis, (19/11/2020).
"Dengan melakukan pemetaan tersebut, potensi konflik yang dikategorikan dalam tiga rayonisasi yakni sangat rawan, rawan dan aman dapat diantisipasi. Potensi meluasnya isu ke lingkup publik dapat diredam sehingga tidak mengganggu penyelenggaraan proses pilkada terlebih pada hari pencoblosan suara. Hal lain yang menjadi catatan penting jelas Irjen Pol Toni Harmanto adalah kesiapan dan kelengkapan Alat Pelindung Diri – APD bagi personil TNI/Polri.
"Sebagai tindak lanjutnya, Polda Sumatera Barat sudah berkoordinasi dengan kepala pemerintahan di daerah untuk menyediakan fasilitas APD guna kelancaran pilkada yang mesti ditopang dengan kepatuhan dan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Jelang penyelenggaraan pilkada serentak tanggal 9 Desember mendatang, Polda Sumatera Barat menghitung ulang kekuatan pengamanan yang jumlahnya ada sekitar 6300 personil. Selain dari Polri, kekuatan pengamanan juga didukung dari satuan TNI dan linmas dengan menerapkan pola pengamanan sesuai klasifikasi daerah yang telah ditetapkan. Rayonisasi dan pemetaan lokasi dapat meredam isu agar tidak meluas dan menimbulkan potensi kerawanan yang mestinya disikapi lebih awal dengan cara memberdayakan kekuataan satuan terdekat.
0 Komentar