KBRN, Medan : Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Teknik Indonesia (LSP-TTI) menggelar pelatihan bagi para asesor di lingkungan LSP TTI. Pelatihan ini untuk mempersiapkan tenaga asesor siap pakai dalam rangka mendukung sertifikasi tenaga kerja konstruksi.
Kepala Bagian Administrasi LSPTTI Nasional Wawan Setiawan mengatakan, sebagai lembaga sertifikasi profesi, LSPTTI bertanggungjawab sepenuhnya untuk melaksanakan sertifikasi atas nama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). LSPTTI telah mendapat verifikasi dari BNSP terkait penambahan ruang lingkup jabatan asesor.
"Tahun 2018 lalu telah disetujui penambahan ruang lingkup sebanyak 18 ruang lingkup atau jabatan sesuai skema yang telah diverifikasi. Pada rapat pleno BNSP tanggal 5 November 2019, telah diverifikasi dan dikeluarkan SK-nya," katanya pada pembukaan pelatihan di Medan, Senin (1/3/2021).
Wawan menambahkan, sebagai tindak lanjut terhadap penambahan ruang lingkup tersebut, LSPTTI Nasional bekerjasama dengan LSPTTI Sumut mengadakan pelatihan asesor kompetensi berbasis skema, guna memenuhi penyusunan materi uji sesuai unit kompetensinya. Menurutnya, pelatihan asesor ini sangat penting dalam rangka penyediaan tenaga asesor yang siap pakai. Oleh karena itu, program tersebut harus dilaksanakaan secara terencana dan sistematis, sehingga hasil yang dicapai sesuai sasaran yang ditetapkan.
"Pelatihan ini guna meningkatkan asesor di lingkungan LSPTTI, dan pada akhirnya akan dihasilkan asesor yang betul-betul sesuai dengan kualitas yang diharapkan bersama," pungkasnya.
Ketua Tempat Uji Kompetensi (TUK) LSPTTI Sumut, Saut B Pardede menambahkan, pelatihan ini untuk mempersiapkan tenaga asesor dalam rangka mendukung sertifikasi tenaga kerja konstruksi.
Sementara Ketua Panitia Rahmatullah menuturkan, kegiatan diselenggarakan selama lima hari hingga 5 Maret mendatang dengan jumlah peserta sekitar 18 orang.
"Peserta pelatihan asesor kompetensi BNSP ini terdiri dari 18 orang, ada dari Provinsi Aceh, Balikpapan, UMSU, dan dari institusi lainnya," tegasnya.
Pelatihan tersebut menghadirkan dua Master Asesor dari BNSP yakni Imam Mudofir dan Jusafwar. Pelatihan juga menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Para peserta juga diwajibkan membawa hasil rapid antigen negatif untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut.
0 Komentar