KBRN, Pasuruan :?Sebuah bangunan bekas warung di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan diduga menjadi tempat berkumpulnya aktivitas yang menyimpang dari ajaran agama.
Kepala Desa Cobanblimbing, Mustain Romli mengaku sudah mendatangi lokasi tersebut, Jumat (13/5/2022). pagi. Mulanya, ia datang bersama anggota Satpol PP dari Kecamatan Wonorejo untuk menanyakan identitas orang yang bermukim di bangunan bekas warung tersebut. Karena mereka sudah menempati bangunan itu lebih dari sebulan. Tepatnya sebelum Ramadan.
Setelah didatangi, ia pun merasa janggal, lantaran orang yang ditemuinya memiliki pemikiran yang menyimpang. Mereka disebut-sebut tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasul serta enggan mengucapkan dua kalimat syahadat. Bukan itu saja, kelompok tersebut bahkan mengaku bisa berkomunikasi dengan Allah serta menyangsikan otentifikasi Alquran.
“Padahal kami sama sekali tidak menyinggung masalah apapun selain menanyakan identitas. Tetapi mereka lebih dulu membahas kebenaran Alquran dan sebagainya,” ungkap Mustain.
Menurut Mustain, segelintir orang yang bermukim di bangunan bekas warung itu memang bukan berasal dari satu keluarga. Ada yang dari Wonorejo dan Purwosari. Bahkan ada diantara mereka yang sudah bercerai. Ada juga yang masih berkeluarga, tapi ditinggal bermukim disana dan keluarganya ditinggal
Sejauh ini, kata Mustain, keberadaan kelompok itu memang tidak banyak diketahui orang. Meski mereka sudah bermukim lebih dari sebulan lamanya. Sebab bangunan bekas warung itu sendiri memang jauh dari permukiman warga.
“Nggak gandeng dengan kampung, jadi nggak ada yang tahu,” katanya.
0 Komentar