KBRN, Baubau : Pihak Sekolah mengklarifikasi terkait kasus yang menimpa salah satu guru di SDN 50 Buton di Desa Winning Kecamatan Pasarwajo yang menghebohkan jagad maya karena menghukum muridnya dengan memberi makan sampah.
Mewakili Kepala Sekolah Musrianto guru kelas VI SDN 50 Buton kepada sejumlah awak media mengakui insiden benar terjadi di sekolahnya pada Jumat 21 Januari 2022.
Ia menyebutkan, Oknum guru tersebut merupakan guru kelas IV berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Saat kejadian ada lebih dari 10 siswa kelas III turut dihukum karena membuat gaduh saat guru kelasnya terlambat hadir.
Mengenai sampah yang disebut-sebut dalam video adalah plastic makanan ringan yang posisinya saat itu berada dipaling atas tempat sampah di sekolah tersebut.
“Sebenarnya itu Plastik snack yang belum terkontaminasi dengan sampah-sampah lainnya,”ungkap Musrianto kepada sejumlah media di sekolahnya.Rabu,(26/1/2022).
Ia menjelaskan, saat kejadian Oknum Guru inisial M itu sedang mengajar di Kelasnya, namun saat itu juga pelajar Kelas III yang berasa disebelah kelas IV ribut. Para siswa sempat diperingati dua kali oleh Oknum guru tersebut namun tak kunjung tenang.
“Saat itu hujan cukup deras jadi guru kelas III ini terlambat datang, sementara Oknum guru ini merupakan petugas piket juga sementara mengajar,”bebernya.
Kerena telah diperingati berulang, Oknum guru itu secara spontan langsung mendambil bungkus makanan yang ada di dalam tempat sampah yang ada di depan kelas, memotongnya dalam ukuran kecil dan lansung diberikan kepada lebih dari 10 siswa untuk digigit.
Pihak sekolah telah menegur guru bersangkutan, dan Senin (24/1) para orang tua dan oknum guru tersebut telah bersepakat damai dan mengakui kesalahnnya di depan para orang tua murid.
“Oknum guru bersangkutan saat mediasi itu merasa bersalah, khilaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,”tambahnya.
Selanjutnya kata Musrianto Tindakan tegas lainnya menunggu keputusan kepala Sekolah yang lebih memiliki kewenangan.
Pengakuan pihak sekolah para murid yang mendapat hukuman telah mengakui kesalahannya dihadapan para guru.
“Kemarin (25/1) para murid yang menjadi korban telah merasa bersalah karena menurut mereka karena tindakan mereka membuat Oknum guru itu menangis dan tidak nyaman mengajar lagi disini dan guru serta murid sudah saling memaafkan,”tutupnya.
Sebelumnya salah satu keluarga korban mengupload dua video pendek berdurasi 1 menit 30 detik dan durasi 30 detik berisi dirinya mewawancarai sang oknum guru dan pengakuan ponakannya yang terdzalimi karena diberi makan sampah di laman Facebooknya Bernama Prischa Leda.
Video yang telah beredar selasa malam itu telah puluhan kali dibagikan nitizen. Lebih dari 100 komentar miring mencuat dipublik.
0 Komentar