Cukai Rokok Tetap Dominan
Cukai rokok mendominasi pendapatan cukai Indonesia dengan 96%. Dalam 10 tahun terakhir pemasukan cukai hasil tembakau selalu naik. Pada APBN 2021, target penerimaan cukai rokok sebesar Rp 173,78 Triliun (Naik 5,3%) dibanding tahun lalu senilai Rp 164,94 Triliun.
Kontribusi Penerimaan Negara (dalam triliun)
2015 Cukai rokok = 139,5
2016 Cukai rokok = 138
2017 Cukai rokok = 147,7
2018 Cukai rokok = 152,9
2019 Cukai rokok = 158,9
2020 Cukai rokok = 171,9
23,21% penduduk Indonesia merokok pda 2020
Peringkat 2 Komoditi Utama belanja rumah tangga 12,2% di kota dan 10,9% di desa
Produksi Rokok (dalam miliar batang)
2015 = 345
2016 = 348
2017 = 342
2018 = 329
2019 = 332
2020 = 365,5
Kontribusi Pendapatan Domestik Bruto 1,66%
Kenaikan 4,9% peredaran rokok ilegal 2020
Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Rokok 2021
Jawa Timur = 1,9T
Jawa Tengah = 743,5 M
Jawa Barat = 401,5 M
NTB = 318,7 M
Aceh = 13 M
Sulawesi Selatan = 12,9 M
Sumatera Utara = 12,8 M
Yogyakarta = 10,1 M
Bali = 7,3 M
NTT = 5,4 M