KBRN, Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meminta jajaran kesehatan di daerah untuk mempertimbangkan ketersediaan stok vaksin dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.
Pasalnya, saat ini stok vaksin CoronaVac produksi Sinovac yang telah mendapat rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk disuntikkan ke anak-anak sedang kosong di Sumbar.
“Pelaksanaan vaksinasi untuk anak juga harus mempertimbangkan ketersediaan vaksinnya. Sebab untuk Sinovac hari ini kosong, kita masih mengajukan permintaan pada Kementerian Kesehatan. Sementara kebutuhan vaksin juga masih diperlukan untuk melaksanakan vaksinasi lansia dan sektor lainnya,” Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi kepada RRI.co.id, Senin (17/1/2021).
Menurut Arry, saat ini hanya vaksin jenis lain yang masih tersisa di gudang farmasi Dinas Kesehatan. Sementara, tidak seluruh vaksin direkomendasikan untuk anak 6-11 tahun.
"Hanya Pfizer dan Sinovac. Vaksin Pfizer yang tersedia jumlahnya 360 ribu dosis, sedangkan sasaran vaksin untuk anak di Sumbar mencapai 500 ribu," ungkapnya.
Ia menjelaskan untuk vaksinasi anak di Sumbar sudah ada 2 daerah yang mengawali, yakni Kota Sawahlunto dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Karena kedua daerah itu, lanjut Arry, sudah memenuhi syarat capaian vaksin keseluruhan 70 persen. Kemudian, setelah vaksin anak bisa dilaksanakan tanpa syarat, terdapat dua daerah lagi yang menyusul, yakni Sijunjung dan Padang.
“Meski untuk memulai vaksin pada anak tidak ada lagi syarat, namun target vaksinasi di sektor lain jangan ditinggalkan. Apalagi untuk vaksin lansia yang belum mencapai target,” ujarnya.
Arry menambahkan, tahapan vaksin untuk anak sama dengan vaksinasi lainnya. Anak harus dipastikan sehat, kemudian menjalani penafisan terlebih dahulu.
"Diharapkan, orang tua memahami pentingnya vaksin untuk membentuk kekebalan kelompok melawan pandemi Covid-19, sehingga mengizinkan putra-putrinya untuk menerima vaksin," pungkasnya
0 Komentar