KBRN,Ambon: Selama ini, komoditi dari Pulau Jawa yang diangkut menggunakan kontainer ke Maluku, didominasi kebutuhan sembako dan bahan bangunan maupun peralatan kendaraan bermoto.
Biasanya, untuk sekali bongkar muat bisa mencapai 20 kontainer untuk sekali angkut di kapal. Hanya saja, saat kontainer dari Maluku balik ke jawa, justru kosong. Hal inilah yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok di Maluku sering mahal dan naik turun karena biaya balik tidak didapatkan dari barang yang keluar.
"Kebanyakan kontainer dihitung dua kali karena kembali dalam keadaan kosong,"terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Elvis Pattiselano, Kamis (21/1/2021)
Diakui, untuk wilayah timur termasuk Maluku, memang rata-rata tidak ada barang yang dibawa kembali. Terlebih lagi, komoditas yang menjanjikan hanya dari sektor perikanan. Sedangkan produk lain masih belum menarik investor untuk diajak kerja sama.
Kondisi ini justru menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar potensi dari Maluku seperti rumput laut, udang dan ikan segar harus lebih dioptimalkan pengembangannya, sehingga tidak ada kekosongan kontainer dari Ambon, Provinsi Maluku ini, saat balik ke Pulai Jawa
“Kalau dulu, besi tua menjanjikan. Sekarang paling cuma satu kontainer,” tandasnya.(SS)
0 Komentar