KBRN, AMBON : Konflik antar kampung masih saja terus terjadi di wilayah Kabupaten Maluku Tengah. Sebelumnya Sepa-Tamilouw, Tuhaha-Ihamahu, baru-baru ini Hulalui-Aboru.
Menyikapi persoalan tersebut, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury menghimbau kepada masyarakat yang bertikai, baik itu Hulalui maupun Aboru untuk menahan diri.
"Semua persoalan bisa diselesaikan dengan baik tanpa ada kekerasan. Kita harus menghindari hal-hal yang dapat merugikan secara bersama, baik diri sendiri, keluarga, desa atau masyarakat setempat,"harap Wattimury kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, senin (17/1/2022).
Kepada aparat keamanan baik Kepolisian maupun TNI, juga diminta untuk menindak tegas pelaku yang memicu terjadinya pertikaian antar orang basudara.
"Polisi harus bergerak cepat, mencari titik persoalan. Kalau ada pihak-pihak tertentu segera diambil upaya hukum,"ucapnya.
Wattimury mengatakan, dalam kunjungan Kapolda di DPRD Maluku beberapa waktu lalu, dirinya juga telah meminta agar polisi hadir dan menerapkan hukum, sehingga orang tidak lagi seenaknya atau mencoba untuk mengambil langkah dengan melakukan hal-hal bertentangan dengan hukum.
"Kalau hukum ini cepat digerakan maka secara otomatis konflik antar desa tdk akan terjadi,"ucapnya.
Dirinya juga telah meminta Pangdam untuk ikut secepat mungkin membantu kepolisian menjaga ketentraman dalam msyarakat.
"Konflik antar masyarakat tidak boleh kita biarkan begitu saja, tetapi harus dihentikan,"pintanya.
0 Komentar