KBRN, Ambon : Setelah ditetapkan sebagai Kota Musik Dunia versi Unesco tahun 2019, Kota Ambon terus berbenah dan terus bermetamorfosis menjadi kota wisata musik.
Direktur Ambon Music Office sekaligus Vocal Point Unesco Ambon City of Music Ronny Loppies kepada RRI mengatakan, untuk mempertahankan Ambon sebagai Kota Musik Dunia, sinergitas dengan Konsep penta-helix antar unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media sangat dibutuhkan.
Semua unsur harus berkolaborasi, berkoordinasi dan berkomitmen mengembangkan kreativitas dan inovasi yang tinggi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami tidak bisa kerja sendiri. Oleh sebab itu, kami turut serta mengajak pemerintah daerah, berperan dalam membentuk dan memberdayakan Ambon sebagai Kota Wisata Musik," ingat Loppies.
Selain itu kata Loppies, peran media sebagai amplifikator proses, keluaran dan dampak program sangat strategis untuk memperluas awareness atau kesadaran semua pihak dalam mempercepat keberhasilan program Ambon sebagai Kota Wisata Musik.
"Semua ini membutuhkan sentuhan media dalam memberikan nuansa baru dan pencerahan bagi masyarakat, sehingga dengan penuh kesadaran bersama-sama pemerintah mensukseskan program dimaksud." Jelas Loppies
Untuk diketahui, sejumlah wilayah di Ambon telah dipetakan sesuai dengan karakter masing-masing menuju kota wisata musik.
Berikut diantaranya:
Kelurahan Waihaong/Seilale sebagai wisata Musik Studio Rekaman
Kelurahan Rijali Wisata Musik Hip Hop,
Negeri Batu Merah Wisata Musik Islam
Desa Wayame Wisata Industri Musik Kreatif
Kelurahan Lateri Wisata Musik Hawaian
Negeri Hutumuri Wisata Musik Tahuri
Negeri Rutong Wisata Musik Dansa Tali
Negeri Soya Wisata Musik dan Legenda Musik
Desa Tuny sebagai Wisata Musik Bambu
0 Komentar